Apa Alasan Gen Z Takut Untuk Berwirausaha? Ini Alasannya
Kewirausahaan menjadi pilar ekonomi masyarakat. Perputaran
ekonomi yang terjadi di masyarakat sebagian besar dipengaruhi oleh wirausaaha.
Apabila perputaran ekonomi masyarakat lambat, akan memperlambat pertumbuhan
ekonomi Negara. Maka dari itu, Gen z
diperlukan untuk berkontribusi dalam memajukan ekonomi Negara.
Namun masih banyak Gen Z yang masih takut untuk berwirausaha.
Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya partisipasi Gen Z dalam kewirausahaan.
Kebanyakan Gen Z yang berwirausaha merupakan warisan bisnis yang telah
dijalankan oleh orang tuanya. Masih jarang Gen Z yang menjadi pelopor bisnis-bisnis
baru. Berikut adalah beberapa alasannya.
Kegagalan
tentu menjadi sebuah momok yang menakutkan dalam memulai bisnis. Bagaimana
tidak, banyaknya pengorbanan yang dilakukan saat memulai bisnis baru, seperti
waktu, tenaga, dan modal yang tidak sedikit. Tentu pikiran-pikiran seperti
“bagaimana jika tidak berjalan lancar?” atau “bagaimana jika tidak laku?”
selalu menghantui pikiran para Gen Z. Pada akhirnya, para Gen Z akan selalu
mengurungkan niatnya untuk memulai bisnis baru.
Apakah kalian tipe
orang yang sedikit-sedikit perlu healing? Atau mungkin kalian tipe orang yang
tidak dapat mengendalikan rasa stress? Mungkin kalian masih tergolong orang
yang manja. Ya, hal ini sering terjadi di kalangan Gen Z. Seringkali kita
temukan Gen Z yang hanya melakukan pekerjaan kecil, lalu merasa seolah-olah
hidupnya terasa berat dan perlu healing kesana kemari. Menjalankan bisnis bukan
suatu hal yang mudah. Banyak tenaga dan pikiran yang tertuang dalam menjalankan
bisnis. Namun jika masih manja, pastinya suatu bisnis akan semakin dekat dengan
kegagalan. Karena, ujung dari manja adalah kemalasan. Apabila seseorang sudah
berada pada tahap malas, pastinya dapat menghancurkan bisnis yang dimulai. Maka
dari itu, belum banyak Gen Z yang memulai untuk menjalankan bisnis.
Menjalankan suatu bisnis bukanlah hal yang mudah. Banyak
pengorbanan yang telah dilakukan seorang pebisnis. Mereka mungkin telah merasakan
beribu-ribu kegagalan yang tentu sangat pedih. Mereka mungkin telah mencurahkan
seluruh keringatnya agar bisnis mereka terus berjalan. Karena di dunia ini
tidak ada kesuksesan yang diraih secara instant.
Bahkan Indomie yang berlabel ‘mie instant’ pun perlu usaha untuk memakannya
dengan nikmat. Kita generasi penerus bangsa perlu belajar untuk tidak takut
menyicipi berbagai kegagalan. Oleh karena itu, paragraf ini dibuat sebagai reminder bagi saya dan pembaca untuk
terus menerus memperbaiki diri. Dengan ketekunan, kesuksesan menjadi hal yang
akan menunggu kita suatu saat nanti. Terima Kasih
Komentar
Posting Komentar